AJARAN KEENAMBELAS
JANGAN BERGANTUNG KEPADA
SELAIN ALLAH
Tidak ada yang dapat menghalangi
kamu untuk mendapatkan keridhaan dan pertolongan langsung dari Allah, selain
dari pada kebergantungan kamu kepada manusia dan tatacara penghidupan dan
pendapatan kamu. Manusia menjadi penghalang bagi kamu untuk mencapai kehidupan
yang diamalkan oleh Nabi, yaitu yang berkenaan dengan pendapatan. Selagi kamu
masih mengharapkan hadiah dan keridhaan manusia serta meminta-minta kepada
mereka, maka berarti kamu telah menyekutukan Allah dengan yang lain. Dengan
demikian, kamu tidak akan dapat mencapai kehidupan yang telah diamalkan oleh
Nabi, yaitu pendapatan secara halal dari dunia ini.
Apabila kamu menjauhkan kehidupan
kamu dengan manusia, dengan menyekutukan mereka dengan Allah, dengan bergantung
kepada pendapatan kamu, dengan berpuas hati dengannya, dan dengan lupa kepada
karunia Allah, maka berarti kamu telah bersikap seperti orang musyrik. Syirik
di sini lebih halus daripada syirik yang terdahulu. Karenanya, Allah akan
menghukum kamu dan menjauhkan kamu dari keridhaan-Nya.
Apabila kamu telah keluar dari
keadaan semacam ini dan membuang syirik jauh-jauh; melepaskan kebergantungan
hati kamu kepada pendapatan kamu dan kepada daya dan upaya kamu; kamu melihat
bahwa Allah-lah yang sebenarnya memberi kehidupan itu, menjadikan sebab dan
akibat, memberi kekuatan untuk mencari pendapatan dan memberi kekuatan kepada
segala yang baik; dan kamu mengetahui bahwa kehidupan itu berada di tangan-Nya,
yang kadang-kadang dibawa-Nya kepada kamu melalui manusia dengan cara kamu
meminta kepada mereka pada masa ujian dan perjuangan, atau melalui permohonanmu
kepada-Nya, atau kadang-kadang melalui pemberian manusia, dan atau melalui
karunia-Nya yang sedemikian rupa, sehingga kamu tidak melihat sebab dan cara
datangnya; maka kamu menuju kepada Dia dan kembali ke hadirat-Nya Yang Maha
Agung dan Maha Perkasa. Yang demikian itu jika Dia menyingkapkan tirai yang
melindungi kamu dari keridhaanNya dan membuka pintu rizki dengan kehendak-Nya
di dalam keadaan perlu, bersesuaian dengan keperluan kamu ketika itu, misalnya
dokter yang menjadi sahabat bagi pasien. Inilah perlindungan dari Dia Yang Maha
Mulia dan Maha Agung, untuk membersihkan kamu dari kecenderungan kepada yang
lain selain Dia. Dan dengan itu, maka Dia meridhai kamu.
Oleh karena itu, apabila Dia
telah mengosongkan hati kamu dari setiap tujuan, nafsu dan kehendak, maka Dia
akan memenuhi hati kamu dengan tujuan dan kehendak-Nya semata-mata. Apabila Dia
hendak memberikan bagianmu kepadamu dan bukan bagian orang lain, maka kamu
pasti bisa mendapatkan bagian kamu itu dan Dia akan mengarahkanmu untuk mendapatkan
bagian kamu itu, lalu bagian kamu itu akan sampai kepadamu pada saat-saat kamu
memerlukannya. Kemudian, Dia akan memberi kekuatan kepada kamu untuk bersyukur
kepada-Nya. Hal ini akan menambah keinginan kamu untuk menjauhkan diri dari
orang banyak dan untuk mengosongkan hati kamu dari apa saja selain Allah.
Apabila ilmu da kepercayaanmu
telah bertambah kuat dan teguh, hati kamu telah lapang dan bercahaya, kamu
bertambah dekat kepada Allah dan kamu telah pantas untuk memelihara
rahasiarahasia-Nya, maka kamu akan diberi ilmu untuk mengetahui terlebih dahulu
waktu bagian kamu itu akan sampai kepadamu. Dan ini adalah tanda bahwa kamu
telah diberi kemuliaan dan keridhaan-Nya. Inilah karunia-Nya, kasih sayang-Nya,
pengarahan dan bimbingan-Nya. Firman Allah, “Dan Kami jadikan di
antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami
ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS
32:24) Dan firman-Nya pula, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.” (QS 29:69)
Allah juga berfirman, “Dan
takutlah kamu kepada Allah, dan Dia akan mengajar kamu. Kemudian akan
diberi-Nya kamu kekuatan untuk mengawal alam dengan kebenaran yang terang, yang
tidak ada kegelapan di dalamnya, dengan tanda-tanda yang nyata dan terang
seperti terangnya matahari, dengan perkataan yang manis-manis yang lebih
manis dari segala yang manis dan dengan wahyu yang sebenarnya, tanpa
kegelapan apapun, dan bebas dari nafsu-nafsu kebinatangan dan dari hasutan
setan yang dilaknat.”
Allah berfirman dalam kitabnya, “Wahai
anak Adam, Aku-lah Tuhan. Tidak ada yang patut disembah selain Aku.
Apabila Aku berkata kepada seuatu, “Jadilah !”, maka jadilah ia. Patuhlah kepada-ku,
sehingga Aku jadikan kamu bila berkata kepada sesuatu “Jadilah !”, maka jadilah
ia.” Yang semacam itu telah Dia lakukan kepada kebanyakan para Nabi dan
para Wali serta orang-orang khusus yang diridhai-Nya dari anak Adam.
Yang dimaksud dengan dekat dan
bersatu dengan Tuhan itu ialah, kamu mengosongkan hati kamu dari mahluk, hawa
nafsu dan lain-lain selain Allah, sehingga hati kamu hanya dipenuhi oleh Allah
dan perbuatan-Nya saja. Kamu tidak bergerak, kecuali dengan kehendak Allah
saja. Kamu akan bergerak jika Allah menggerakkan kamu. Keadaan seperti ini
dinamakan ‘fana’. Fana inilah yang dimaksud dengan ‘bersatu dengan Tuhan’.
Tetapi harus diingat, bahwa bersatu dengan Tuhan itu tidak seperti bersatu
dengan mahluk atau dengan yang selain Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar