(SAYIID ABDULLAH AL HADDAD TOKOH TAREKAT BA’ ALAWI AL HADDAD)
Dan wajib bagi kamu wahai saudaraku untuk selalu
bermuroqobah kepada Allah Ta’ala dalam segala gerak dan diammu dan
pada setiap kedipan matamu dan pada setiap kehendakmu dan gurisan hatimu dan
dalam segala Keadaanmu dan kesadaranmu akan kedekatanNya kapadamu dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya Dia selalu melihat dirimu dan mengetahui segala
ihwalmu dan tidak ada yang tersembunyi bagiNya segala sesuatu yang ada pada
dirimu meskipun hanya sebesar zarrah baik itu di bumi maupun di langit . dan
jikalaupun engkau mengeraskan suaramu ataupun melembutkannya maka sesungguhnya
Dia Maha mengetahui segala sesuatu yang sangat samar dan tersembunyi. Dan Dia
selalu bersamamu di mana saja kamu berada dengan ilmuNya dan peliputanNya Jika
engkau termasuk orang yang bagus, maka malulah kepada Tuhanmu dengan sebenar-benarnya
malu dan bersungguh-sungguhlah agar Ia tidak meluhatmu pada tempat yang
sekiranya Dia melarangmu, Dan berusahalah selalu Ia mendapatimu ketika Ia
memerintahkan sesuatu kepadamu. Dan sembahlah Ia seakan-akan engkau melihatNya
dan manakala engkau jumpai dirimu merasa malas mengerjakan ketaatan kepadaNya
atau condong kepada bermaksiyat kepadaNya maka ingatlah bahwa sesungguhnya
Allah mendengarmu dan melihatmu dan mengetahui rahasiamu dan ketersembunyianmu.
Apabila hal yang demukian belum berhasil membangkitkan semangatmu untuk ta’at
kepadaNya disebabkan karena sedikitnya ma’rifatmu kepadaNya akan
kebesaran Allah, maka ingatlah akan adanya dua malaikat yang sangat mulia yang
keduanya mencatat kebaikan dan keburukan amal. Apabila yang demikian itu masih
belum memberikan efek, maka langkah selanjutnya adalah ingatlah akan dekatnya maut
atau kematian dimana maut adalah sesuatu yang paling dekat
diantara yang terdekat yang selalu menanti dirimu dan takutlah akan hal yang
demikian. Apabila pentakutan yang demikian ini belum juga berhasil menggerakkan
dirimu untuk ta’at kepada Allah maka peringatkanlah dirimu dengan janji-janji
Allah yang akan diberikan kepada orang yang ta’at kepadaNya dari beberapa
pahala yang sangat besar dan ingatlah juga akan janjiNya yang disediakan bagi
orang-orang yang durhaka kepadaNya dari beberapa azab yang sangat menyaktkan
dan katakanlah kepada dia (nafsumu) wahai nafsu, tidak ada sesuatu setelah
kehidupan dunia kecuali surga atau neraka., maka pilihlah untuk dirimu sendiri
jika engkau menginginkan ta’at maka akibatnya adalah keselamatan dan keridhoan
dari Allah dan abadi dalam kenikmatan surga dan memandang kepada wajah Tuhanmu
yang maha Mulia. Dan jika engkau menginginkan yang lain maka bermaksiyatlah
kepada Allah maka akhir yang akan engkau dapatkan adalah kehinaan dan kemarahan
dari Tuhanmu dan tinggal abadi di dalam neraka. Jika yang demikian ini telah engkau
lakukan maka akan hilanglah keinginan nafsumu untuk berdiam diri tidak
melakukan ta’at kepada Tuhannya. Maka sesungguhnya yang demikian ini merupakan
obat yang sangat bermanfaat bagi hati yang mengalami sakit . selanjutnya jika
hatimu telah sadar bahwa Allah Ta’ala selalu melihatmu maka hatimu akan merasa
malu untuk berlawanan dengan kehendaknya dan hatimu akan membimbngmu untuk
ta’at kepadaNya dan yang demikian ini hatimu telah mulai bermuroqobah kepadaNya.
Dan ketehuilah sesungguhnya muroqobah
adalah termasuk mqoomqt/kedudukan yang sangat mulia d dan termasuk
kedudukan yang tinggi dan setinggi-tingginya derajad dan dia/muroqobah
adalah maqom ihsan dimana RasuluLlah SAW telah memberi isyarat dalam
sabdanya bahwa Al-ihsan adalah apabila engkau menyembahNya seakan-akan
engkau melihatNya. Dan apabila engkau tidak dapat melihatNya maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya Ia melihatmu. Dan setiap hamba yang beriman akan
yakin dan percaya bahwa bagi Allah tidak ada sesuatupun yang tersembunyi baik
di langit maupun yang di bumi dan mereka mengetahui bahwa Allah selalu
menyertainya di mana saja, dan tidak ada yang tersembunyi bagi Allah dari segala
gerak dan diamnya seorang hamba. Akan tetapi buah yang sedemikian ini akan
dapat diperoleh dengan jalan mula-mula ia tidak melakukan amal perbuatan antara
ia dengan Allah yang menyebabkan ia malu apabila amal ada orang saleh melihat
apa yang ia lakukan tersebut . dan yang sedemikian ini adalah perbuatan yang
mulia, dan dibalik semuanya adalah lebih mulia lagi, saampai seorang hamba
hingga pada akhir umurnya tenggelam ke dalah HadratuLlah Ta’ala dan
dia hilang/fana dari yang selain Allah. Dan sungguh baginya telah
hilang pandangannya akan semua makhluk dikarenakan terpananya pandangannya
kepada kebesaran Allah yang Maha Haq. Dan ia telah benar keyakinannya dihadapan Sang Raja yang
maha kuasa. Dan wajib untukmu wahai saudaraku untuk selalu memperbaiki daen
memperbagus bathiniahmiu agar lebih baik daripada lahiriahmu. Yang demikian itu
dikarenakan bahwa yang bathiniah adalah tempat Allah melihat seorang hamba
sedangkan lahiriah adalah tempat yang dilihat makhluk. . dan apa yang
dijelaskan Allah di dalam kitabnya yang mulia / Al-Qr’an tentang masalah lahir
dan bathin, maka Allah lebih mula menyebutkan kata bathin daripada lahir –berarti
bathin lebih utama- sebagaimana do’a RasuluLlah SAW Yaa Allah
jadikanlah bathiniahku lebih baik dari lahiriahku, dan jadikanlah lahiriahku
dalam keadaan bagus. Dan manakala bagus bathiniah, maka akan bagus
jugalah keadaan lahiriah tidak boleh tidak. Karena sesungguhnya yang lahir
selamanya mengikuti yang bathin dalam hal baik dan buruknya. RasuluLlah SAW
telah bersabda sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal darah, apabila
ia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila ia buruk maka akan buruklah
seluruh jasad. Ketauhilah sesungguhnya dia adalah hati.
Dan ketahuilah
apabila ada seseorang yang mengaku /mendakwakan bahwa kondisi bathinnya telah
bagus akan tetapi lahiriahnya rusak dengan meninggalkan ketaatan kepada Allah,
maka apa yang ia dakwakan tersebut adalah bohong belaka. Dan barang siapa yang
bersungguh-sungguh memperbaiki/membeguskan lahiriahnya dengan mempercantik penampilannya,
pembicaraannya, demikian juga mempercantik gerak geriknya , dan cara duduknya ,
dan cara berdirinya, dan cara ia berjalan, akan tetapi ia membiarkan
bathiniahnya dalam keadaan yang buruk dengan akhlak yang buruk pula serta
dengan tabiat yang kotor, maka ketahuilah bahwa ia termasuk min ahlil
Tashonnu’ /orang ayng suka di buat-buat dalam hal tingkah lakunya,dan
termasuk orang yang riya’ dan orang yang termasuk berpaling dari Tuhannya. Maka
takulah wahai saudaraku jika engnkau menutupi / menyembunyikan sesuatu apabila
orang banyak mengetahuinya niscaya engkau akan malu. Sebagian orang arifiin
berkata Seorang Sufi belum termasuk
golongan para Sufi hingga seandainya seluruh isi hatinya ditaruh dalam sebuah
nampan dan di perlihatkan di tengah pasar maka ia tidaklah malu jika semua
orang melihat isinya. Jiak engkau tidak mampu membuat bathinmu lebih
baik daripada lahiriahmu, maka usahakan agar keduanya sama antara lahir dan
bathinnya , maka apa yang engkau lakukan dalam hal melaksanakan perintahNya dan
menjauhi larangannNya dan dalam mengagungkanNya, dan usahamu mencari
keridhoanNya , semua itu dalam keadaan sama (antara lahirr dan bathinnya). Dan
apa yang disampaikan ini adalah langkah awal bagi orang yang melangkah jalan ma’rifat
yang khos maka ketahuilah yang demikian itu semoga Allah selalu
memberi taufik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar