AJARAN KETUJUHBELAS
SETIAP YANG TERPILIH ADA
RAHSIANYA
Tidak ada sesuatupun yang serupa
dengan Dia. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Al-Khaliq itu tidak sama dengan
apa saja yang kamu duga. Hanya orang yang telah mengalami dan menyadari bersatu
dengan Tuhan itu sajalah yang dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud
dengan ‘bersatu dengan Tuhan’ itu. Orang yang belum pernah merasakan atau
mengalaminya tidak akan dapat mengerti apa yang dimaksud dengannya. Setiap
orang yang pernah merasakan pengalaman tersebut mempunyai perasaan dan
pengalaman tersendiri. Dan masing-masing mempunyai perasaan dan pengalaman yang
tersendiri pula.
Pada setiap Nabi, Rasul dan Wali
Allah terdapat rahasia. Masing-masing mempunyai rahasianya tersendiri.
Seseorang tidak akan dapat mengetahui rahasia seseorang lainnya. Kadangkadang
seorang murid mempunyai rahasia yang tidak diketahui oleh gurunya. Ada kalanya
pula, rahasia yang dimiliki oleh guru itu tidak dapat diketahui oleh muridnya,
meskipun murid itu sudah hampir sederajat dengan gurunya. Apabila seorang murid
dapat mencapai keadaan kerohanian yang ada pada gurunya, maka murid itu
diperintahkan untuk memisahkan dirinya dari gurunya itu. Dengan kata lain, dia
sekarang telah setarap dengan gurunya. Murid itupun berpisahlah dari gurunya
dan Allah sajalah yang menjadi penjaganya. Kemudian Allah akan memisahkannya
dari seluruh mahluk.
Bolehlah diibaratkan bahwa guru itu laksana ibu dan murid itu laksana
bayinya yang masih menyusu. Apabila
si bayi telah mencapai usia dua tahun, maka berhentilah dia meyusu dari ibunya.
Tidak ada lagi kebergantungan kepada mahluk, setelah hawa nafsu amarah dan
kehendak-kehendak kemanusiaan hapus. Guru atau syaikh itu hanya diperlukan
selagi murid masih mempunyai hawa nafsu angkara murka dan kehendak-kehendak
badaniah yang perlu dihancurkan. Setelah semua itu hilang dari hati si murid
tadi, maka guru itu tidak lagi diperlukan, karena si murid sekarang sudah tidak
lagi memiliki kekurangan atau dia telah sempurna.
Oleh karena itu, apabila kamu
telah bersatu dengan Tuhan, maka kamu akan merasa aman dan selamat dari apa
saja selain Dia. Kamu akan mengetahui bahwa tidak ada yang wujud melainkan Dia
saja. Kamu akan mengetahui bahwa untung, rugi, harapan, takut dan bahkan apa
saja adalah dari dan karena Dia juga. Dia-lah yang patut ditakuti dan kepada
Dia sajalah meminta perlindungan dan pertolongan. Karenanya, lihatlah selalu
perbuatan-Nya, nantikanlah selalu perintah-Nya dan patuhlah selalu kepada-Nya.
Putuskanlah hubunganmu dengan apa saja yang bersangkutan dengan dunia ini dan
juga dengan akhirat. Janganlah kamu melekatkan hatimu kepada apa saja selain
Allah.
Anggaplah seluruh yang dijadikan
Allah ini sebagai seorang manusia yang telah ditangkap oleh seorang raja yang
agung dan gagah; raja itu telah memotong kaki dan tangan orang tadi dan
menyalibnya pada sebatang pohon yang terletak di tepi sebuah sungai yang besar
lagi dalam, raja itu bersemayam di atas singgasana yang tinggi dengan dikawal
oleh hulu balang yang gagah berani yang dilengkapi persenjataan yang lengkap
dan raja itu melempar orang tadi dengan seluruh senjata yang ada padanya.
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melihat keadaan ini, lalu memalingkan
pandangannya dari raja itu dan takut kepadanya, sebaliknya ia berharap dan
meminta kepada orang itu dan bukannya kepada raja yang agung itu ?Jika ada
orang yang gentar dan takut kepada orang yang tersalib itu, dan bukannya kepada
raja, maka orang ini adalah orang yang bodoh, gila dan tidak sadar.
Oleh karena itu, mintalah
perlindungan kepada Allah dari menjadi buta setelah Dia memberikan penglihatan,
dari berpisah setelah disatukan-Nya, dari berjauhan setelah didekatkan-Nya,
dari tersesat setelah Dia memberikan petunjuk dan dari kekufuran setelah Dia
memberikan keimanan. Dunia ini bagaikan sebuah sungai yang lebar, airnya
senantiasa mengalir dan selalu bertambah setiap hari. Begitu juga halnya dengan
nafsu kebinatangan, manusia itu selalu merasa tidak puas, semakin tampak dan
semakin tak sadarkan diri. Hidup manusia di dunia ini senantiasa penuh dengan
ujian dan cobaan. Di samping mendapatkan kebahagiaan, kadangkala manusia juga
dikelilingi oleh penderitaan.
Orang yang mempunyai akal pikiran
yang sempurna, mau berpikir dan mengetahui hakekat, akan mengetahui bahwa pada
hakekatnya tidak ada kehidupan yang sebenarnya melainkan kehidupan akhirat
saja. Oleh karena itu, Nabi besar Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada
kehidupan, kecuali kehidupan di akhirat.” Bagi orang yang beriman,
hal ini adalah benar. Nabi Muhammad selanjutnya mengatakan, “Dunia ini
adalah penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang kafir.” Nabi
juga pernah menyatakan bahwa, “Orang yang baik itu terkekang.”
Pada hakekatnya, kesentosaan dan
kebahagiaan itu terletak dalam hubungan yang langsung dengan Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, tawakal yang bulat kepada-Nya dan senantiasa
ridha dengan-Nya. Jika kamu telah dapat melakukan hal yang demikian itu, maka bebaslah
kamu dari dunia ini dan Allah akan memberimu kesenangan, keselamatan,
kesentosaan, kasih sayang dan ridha Illahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar